Kamis, 02 April 2009

guru les privat

jika anda memerlukan guru les privat pelajaran fisika dan matematika untuk SMP dan SMA, silakan hubungi no. ini:
081952710831

lumut

Makhluk hidup di dunia sangat beraneka ragam disebabkan oleh pertama, spesies berevolusi melalui adaptasi terhadap lingkungannya yang dikenal dengan seleksi alam dan kedua, bahwa perbedaan organisme dikendalikan oleh faktor genetis yang diturunkan dari induknya.
Proses evolusi berlangsung secara grandual, sehingga terjadi pembentukan spesies-spesies baru (proses spesiasi) yang paling cocok dengan kondisi lingkungan di mana mereka hidup. Proses spesiasi ini dapat terjadi secara alopatrik (berbeda tempat), yaitu satu spesies yang sama kemudian dipisahkan tempat hidupnya, atau secara simpatrik (sama tempat), yaitu satu spesies yang sama di daerah yang sama karena sesuatu hal, yang terjadi reproduksi terpisah. Misalnya terjadi poliplodi pada tanaman yang menghasilkan individu dengan jumlah kromosom lebih besar 24 (diploid).
Dengan terus bertambahnya jumlah spesies dari masa ke masa, maka untuk lebih mudahnya dalam mempelajari perlu dilakukan pengelompokan/penggolongan organisme. Untuk tujuan itu diperlukan suatu sistem klasifikasi yang mempunyai dasar yang sama untuk setiap penggolongan.
Oleh karena proses evolusi berlangsung secara dan dalam waktu yang lama, maka perbedaan dan morfologi dapat dijadikan dasar penggolongan organisme. Hubungan kekerabatan antara satu spesies dengan spesies yang lain (filogeni) dinyatakan oleh sedikitnya kesamaan morfologisnya. Pengelompokan yang disusun secara bertahap (takson) disebut hirarki kategori. Prinsip hirarki kategori yang umum dipakai adalah: Kingdom Phylum/Divisio Class Ordo Familia
Genus Spesies. Sistem pengelompokan klasik menggunakan suatu sifat kebiasaan dan tempat hidup. Kemudian berkembang dengan memperhatikan juga struktur dan fungsi sebagai kriteria spesies.
Walaupun belum sepenuhnya memakai dasar-dasar tersebut, Aristoteles membagi organisme menjadi 2 Kingdom, yaitu Tumbuhan (Plantae) dan Hewan (Animalia). Selanjutnya dengan dasar kesamaan morfologi, Aristoteles membagi Kingdom tumbuhan atas: Herba, Perdu, dan pohon. Sedangkan untuk Kingdom hewan, dia menggunakan dasar tempat hidup hewan, yaitu: Hewan udara, tanah, dan air/laut.
Ernest Haeckel, ahli biologi kebangsaan Jerman kira-kira satu abad yang lalu, mengajukan Kingdom ke-3, yang disebut protista, meliputi semua makhluk bersel tunggal yang berbagai hal mempunyai ciri-ciri antara tumbuhan dan hewan. Beberapa di antaranya mirip seperti tumbuhan, yang lainnya mirip hewan, ada pula yang tampak sekaligus seperti hewan dan tumbuhan, serta ada pula yang sama sekali berbeda dari hewan dan tumbuhan. Oleh karena keadaan yang bervariasi tersebut, ada yang berpendapat bahwa yang termasuk protista hanyalah yang betul-betul bersel tunggal (uniseluler). Namun demikian, adapula yang menganggap jamur, candawan dan ganggang multiseluler, bakteri, dan ganggang termasuk protista. Kemudian adapula yang mengajukan Kingdom ke-4 yang disebut Monera, yaitu yang mencakup bakteri dan ganggang biru, karena mereka betul-betul mempunyai ciri yang khas.
Sel bakteri dan ganggang biru disebut Prokariota dengan ciri-ciri tidak mempunyai membran (selaput) inti dan hanya terdapat kromosom tunggal yang telanjang, yang disebut nokleiod dan genopfor. Sel prokariotik juga tidak mempunyai organel seperti mitokondria dan kloroplas. Sedangkan semua makhluk yang tergolong Eukariota, yang ditandai dengan adanya membran inti dan struktur organel yang jelas.Pada tahun 1969, R.H.Whittaker membuat klasifikasi baru yang membagi makhluk hidup menjadi 5 Kingdom. Ia memisahkan cendawan dan jamur dari tumbuhan yang disebut Fungi, yang meliputi makhluk yang tidak mempunyai pigmen untuk fotosintesis, tetapi mempunyai inti sejati dan dinding sel yang kuat. Pembagian golongan organisme menjadi Monera, Protista, Fungi, Plantae (tumbuhan), dan Animalia (hewan). Pembagian Kingdom ini terus dipakai sampai sekarang.


Tumbuhan lumut merupakan sekumpulan tumbuhan kecil yang termasuk dalam Divisio Bryophyta (dari bahasa Yunani bryum, "lumut").
Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ fotosintetik namun belum memiliki akar dan daun sejati. Kelompok tumbuhan ini juga belum memiliki pembuluh sejati. Organ penyerap haranya adalah rizoid (serupa akar). Daun tumbuhan lumut dapat berfotosintesis. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya.
2. Lumut Hati (Marchantia sp)
Lumut hati merupakan tumbuhan kecil yang berbentuk lembaran. Lumut hati tidak memiliki akar, batang, dan daun yang sebenarnya. Setiap talus lumut ini memiliki ukuran panjang sekitar satu sentimeter atau lebih. Permukaan atas talus licin, sedangkan permukaan bawahnya terdapat sejumlah rhizoid yang berfungsi sebagai akar.
Lumut hati dapat bereproduksi secara aseksual maupun seksual. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan pembentukan gemma atau kuncup. Gemma dihasilkan dari dorsal talus. Pada setiap gemma terdapat sekumpulan titik tumbuh. Gemma yang dewasa dapat terpencar atau terlepas dari talusnya
3. Tumbuhan Paku (Adiantum cuneatum)
Tumbuhan paku termasuk salah satu tumbuhan berpembuluh. Artinya pada organ akar, batang, dan daun sudah ditemukan jaringan pembuluh angkut, yakni berupa xilem dan floem. Akar tumbuhan paku berupa akar serabut yang keluar dari rimpangnya. Ujung akar biasanya dilindungi oleh tudung akar (kaliptra).
Batang tumbuhan paku kebanyakan berupa batang yang tumbuh di dalam tanah. Akan tetapi, pada beberapa jenis tumbuhan paku lainnya, batang dapat tumbuh menjulang ke atas, misalnya pada paku suplir (Adiantum cuneatum). Daun tumbuhan paku ada yang berukuran kecil (mikrofil) dan ada yang berukuran besar (makrofil). Daun pada paku suplir berukuran kecil (mikrofil), berukuran setebal satu lapis sel dan belum dapat dibedakan antara bagian epidermis, mesofil, dan tulang daun.